書 道
sho dō
(Kaligrafi Jepang)

  1. Sejarah Shodō (書道)
  2. Alat dan Bahan Shodō
  3. Jenis-jenis Style Shodō
    a. Kaisho (楷書)
    b. Gyōsho (行書)
    c. Sosho (草書)
    d. Hira/Maru Hiragana (平仮名/丸仮名)
    e. Tensho (篆書)
  4. Teknik Dasar dalam Style Kaisho (楷書)
  5. Contoh (手本)
  6. Beberapa Referensi untuk Belajar Shodō

書道 (Shodō) adalah seni tulis tradisional Jepang yang menggunakan kuas dan tinta untuk menulis karakter kanji (huruf Jepang) dengan keindahan estetika. Kata "書" (sho) berarti "menulis" dan "道" (dō) berarti "jalan" atau "cara". Oleh karena itu, 書道 dapat diartikan sebagai "jalan menulis" atau "cara menulis".

Sejarah 書道 dapat ditelusuri kembali hingga ribuan tahun yang lalu di Jepang, di mana tulisan karakter kanji diperkenalkan dari Tiongkok. Awalnya, 書道 digunakan sebagai cara untuk menyalin dan menghormati teks-teks agama Buddha. Namun, seiring waktu, 書道 berkembang menjadi seni rupa yang mandiri.

Teknik 書道 melibatkan penggunaan kuas, tinta, dan kertas khusus. Kuas yang digunakan memiliki berbagai ukuran dan kekakuan yang berbeda untuk menciptakan berbagai jenis garis dan gerakan. Tinta tradisional yang digunakan adalah tinta sumi yang terbuat dari batang arang kayu dan dicampur dengan air. Kertas yang digunakan biasanya adalah kertas washi yang terbuat dari serat pohon Gampi, mitsumata, atau bulu domba.

Ada berbagai gaya 書道 yang berbeda yang telah berkembang selama berabad-abad, termasuk kaisho (gaya cetak), gyōsho (gaya semi-cetak), sosho (gaya kursif), hiragana, dan katakana. Setiap gaya 書道 memiliki ciri khas dan estetika sendiri.

Selain nilai estetika, 書道 juga memiliki nilai filosofis. Para praktisi 書道 meyakini bahwa melalui latihan 書道, mereka dapat mengembangkan kualitas seperti kesabaran, konsentrasi, dan kesadaran diri. 書道 juga dapat menjadi bentuk meditasi yang membantu melatih pikiran dan menenangkan jiwa.

Hingga saat ini, 書道 tetap menjadi seni dan praktik yang populer di Jepang. Banyak orang Jepang belajar 書道 sebagai bagian dari pendidikan atau sebagai hobi pribadi. Selain itu, karya-karya 書道 juga sering dipamerkan dalam pameran seni dan memiliki nilai kolektabilitas yang tinggi.

Dalam praktik 書道, terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan. Berikut adalah beberapa alat dan bahan yang umum digunakan dalam 書道:

1. Fude (筆): Fude adalah kuas 書道 yang digunakan untuk menulis karakter kanji. Kuas ini terbuat dari bulu hewan, seperti bulu kelinci, bulu kuda, atau bulu domba. Fude memiliki berbagai ukuran dan kekakuan yang berbeda, yang memungkinkan untuk menciptakan berbagai jenis garis dan gerakan saat menulis.

2. Sumi (墨): Sumi adalah tinta tradisional yang digunakan dalam 書道. Tinta sumi terbuat dari batang arang kayu yang dihaluskan menjadi bubuk halus. Kemudian bubuk ini dicampur dengan air di atas batu tinta (suzuri) untuk menghasilkan tinta yang digunakan dalam praktik 書道. Sumi memiliki kekayaan warna hitam yang dalam dan tahan lama.

3. Kami (紙): Kami adalah kertas yang digunakan dalam 書道. Kertas yang sering digunakan adalah kertas washi yang terbuat dari serat pohon Gampi, mitsumata, atau bulu domba. Washi memiliki tekstur yang khas, ringan, dan tahan terhadap tinta. Ada berbagai jenis kertas washi yang tersedia dengan kekakuan dan tekstur yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi individu.

4. Suzuri (硯): Suzuri adalah batu tinta tempat tinta sumi digosok untuk menghasilkan tinta. Biasanya terbuat dari batu yang memiliki permukaan yang rata dan sedikit cekung di tengahnya. Permukaan batu tinta diubah menjadi cekung dengan menggunakan air dan gerakan melingkar menggunakan batu penggiling tinta (surikogi).

5. Fudeoki (筆置き): Fudeoki adalah penyangga kuas yang digunakan untuk meletakkan kuas saat tidak digunakan. Biasanya terbuat dari keramik atau kayu, fudeoki membantu menjaga kuas tetap dalam keadaan yang baik dan mencegah ujung kuas dari merusak atau melengkung.

6. Surihaku (摺箶): Surihaku adalah piring kecil yang digunakan untuk meletakkan tinta sumi saat sedang menulis. Piring ini terbuat dari bahan keramik atau kayu dan digunakan untuk mengendapkan tinta sumi sehingga mudah diambil dengan kuas.

Selain itu, juga ada alat tambahan seperti pembersih kuas, lap kain, dan palet tinta untuk mencampur tinta dan mengatur kekentalannya. Semua alat dan bahan ini penting dalam praktik 書道 dan membantu menciptakan karya tulisan yang indah dan ekspressif.


3. Jenis-jenis Style Shodō

Ada beberapa gaya 書道 yang telah berkembang dalam praktik seni 書道 di Jepang. Berikut adalah beberapa contoh gaya yang paling terkenal:
Kaisho adalah gaya 書道 yang paling dasar dan sering digunakan dalam penulisan cetak. Ini mengacu pada gaya karakter kanji yang jelas, rapi, dan simetris. Garis-garisnya lurus dan tepat, dan karakter-karakternya sering ditulis dengan kekakuan yang konsisten.
Gyōsho adalah gaya 書道 yang sedikit lebih longgar dan lebih terbaca dibandingkan dengan Kaisho. Dalam Gyōsho, karakter-karakter memiliki gerakan yang lebih alami dan lebih berkurva. Gaya ini memberikan sedikit kebebasan ekspresif dalam penulisan karakter kanji.
Sosho adalah gaya 書道 yang lebih bebas dan kurang terbaca. Dalam Sosho, karakter-karakter dikurangi menjadi gerakan sikat yang lebih terkesan, dan bentuknya seringkali menyimpang dari bentuk aslinya. Gaya ini memberikan penulisannya yang lebih cepat dan ekspresif.
Selain karakter kanji, 書道 juga mencakup penulisan huruf hiragana dan katakana. Gaya hira/maru hiragana adalah gaya 書道 yang khusus untuk penulisan huruf hiragana dengan keindahan estetika yang sama. Gaya ini menekankan kelancaran dan kelembutan dalam penulisan huruf-huruf Jepang.
Tensho adalah gaya 書道 yang berasal dari karakter kanji kuno dan lebih dekat dengan bentuk karakter orisinal Tiongkok. Gaya ini memiliki garis-garis yang lebih kompleks dan seringkali terlihat seperti segel. Tensho sering digunakan dalam seni segel dan memiliki kesan yang kuat dan mistik.

Setiap gaya 書道 memiliki karakteristik uniknya sendiri dan mewakili estetika yang berbeda. Beberapa praktisi 書道 lebih memilih untuk menguasai satu gaya tertentu, sementara yang lain mungkin menggabungkan beberapa gaya dalam karya mereka. Penting untuk dicatat bahwa ini hanya beberapa contoh gaya 書道 yang ada, dan masih ada gaya-gaya lain yang telah berkembang seiring waktu.


Berikut adalah daftar lengkap teknik dasar dalam gaya 楷書 (Kaisho) dalam praktik 書道:
1. Tegak (直)
2. Nekobuchi (猫舌)
3. Harai (払)
4. Suriage (掏)
5. Hane (反)
6. Kasane (重ね)
7. Kasure (掠れ)
8. Hen (変)
9. Kakehaneru (掛けはねる)
10. Migoro (見頃)
11. Kudakareru (砕かれる)
12. Hikitsugu (引継ぐ)
13. Hareru (晴れる)
14. Tobikomu (飛び込む)
15. Haneru (反る)
16. Kawaseru (交せる)
17. Yatayomi (矢印読み)
18. Yukigamae (雪鎌)
19. Uketoru (受け取る)
20. Kakuhan (拡幅)
21. Tsukuru (作る)
22. Furu (振る)
23. Kokuji (刻字)
24. Furikaeru (振り返る)
25. Hikku (引く)
26. Kiritateru (切り立てる)
27. Tsumekomu (詰め込む)
28. Furimuku (振り向く)
29. Kikkake (きっかけ)
30. Oeru (追える)
31. Karami (絡み)
32. Koe (声)
33. Gōchō (合調)
34. Utsuru (映る)
35. Hiraku (開く)
36. Hikikae (引換)
37. Nigoru (濁る)
38. Toriaezu (とりあえず)
39. Kirikakeru (切り欠ける)
40. Mukau (向かう)

Setiap teknik ini memiliki karakteristik dan penggunaannya sendiri dalam menciptakan karya tulisan yang indah dan ekspresif dalam gaya 楷書. Penting untuk melatih dan menguasai teknik-teknik ini dengan latihan yang terus-menerus dan pengalaman praktik yang mendalam.

...
...



Chiyek27 | 2017-2025